Share Informasi / Pengalaman / Usaha Anda disini..

Silahkan bertukar informasi dan pengalaman anda..

Identifikasi Tokek


Cecak yang berukuran besar, berkepala besar. Panjang total mencapai 340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya.
Dorsal (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Ventral (perut, sisi bawah tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam baris bintil; berbelang-belang.
Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut scansor, yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar.

BUDIDAYA TOKEK

Sumber : http://agrijaya.blogspot.com/2009/04/beternak-tokek.html

Ada beberapa cara budidaya tokek ini, tergantung modal yang kita miliki. Kalau modal kita hanya cukup membeli bamboo untuk tempat persembunyian tokek maka bamboo yang telah kita beri lubang tersebut kita masukkan anak tokek yang masih kecil kemudian kita simpan di atas pohon dan biarkan ia memakan serangga yang hinggap di pohon. Resikonya agak sulit di tangkap jika telah besar dan mungkin tokeknya bisa kabur atau diambil orang lain dengan cara dipancing bila dibandingkan dengan tokek yang kita letakkan di dalam rumah-rumahan kawat ram di kebun-kebun atau di tengah-tengah sawah. Cara ini masih konseptual lho karena penulis sendiri belum pernah melakukan budidayanya. Bulan Desember 2007 penulis mendapat tiga ekor tokek dari daerah Kediri Jawa Timur lantas dibawa ke Bandung dengan cara dimasukkan ke dalam botol plastic bekas kemasan air minum AQUA 1,5 liter dimasukkan ke dalam tas daypack dengan angkutan kereta api untuk diupayakan pembudidayaannya, namun
dua hari kemudian tokek ini mati entah karena kedinginan atau karena stress waktu dalam perjalanan, atau sebab-sebab lain yang tidak ketahuan. Makanan tokek ini berdasarkan penalaman penulis sebelum ke Bandung yaitu jengkerik (Gryllus gryllus), kupu-kupu (?), laron (?) dan setelah di Bandung toek diberi jengkerik, nasi dan terakhir kecoa (Peryplaneta Americana). Mungkinkah kecoa entah ukurannya terlalu besar atau kaki-kakinya yang berduri atau bau kecoa yang sangat menyengat hingga mungkin beracun bagi tokek penulis belum tahu secara pasti. Tanggal 03 January 2008 penulis membawa lagi empat tokek yang berasal dari Malang Jawa Timur yang berhawa dingin seperti Bandung Jawa Barat dan satu ekor tokek dari Kediri Jawa Timur dengan cara dimasukkan ke dalam kurungan burung yang terbuat dari kawat ram dicat hijau daun muda dan didalamnya dimasukkan bumbung bamboo untuk persembunyian/menjaga kehangatan tokek dan kurungan ini lantas dibungkus kertas Koran.
Atap terbuat dari seng atau apa saja untuk melindungi dari hujan dan terik matahari

Pondasi bangunan agar rumah tokek tidak mudah roboh atau diganggu pencuri
Tempat persembunyian bawah jika tempat persembunyian atas terlalu panas

Berupa kawat ram yang bisa dimasuki serangga tetapi tokeknya tidak bisa keluar dari dalam. Sebaiknya kalau malam diberi lampu untuk mengundang serangga malam dan menjaga kehangatan tokek.
Tempat persembunyian atas jika tempat persembunyian bawah terlalu dingin




Sifat Tokek

1 Tokek Merupakan Binatang yang tahan lapar, serta tahan cuaca.
Jadi kalo tokek gak diberi makan selama 1 minggu ato 2 minggu, itu gak masalah. Ataupun dicuaca panas atau dingin itu juga gak masalah.

2. Tokek Merupakan hewan kanibal
Jadi jika dia kumpul jadi 1 kandang, dan merasa lapar,dia bersifat kanibal.
Dia mempunyai pedoman siapa yang kuat dia yang menang, jadi ada hukum rimba di sini. Jadi saran saya 1 kandang 1 tokek. Supaya tidak ada persaingan makanan.

3. Tokek Gampang Stress
Dan Karena tokek yang gampang stres, maka sekali diletakan dikandang, jangan dipindah pindah lagi baik tokek maupun kandangnya. Tujuannya supaya tokek tidak stres, akibatnya dia akan gak doyan makan. Sebenarya tokek mati, rata rata mengalami stres. Soalnya ketika saya pertama kali banyak yang mati.

4. Peletakan kandang di tempat yang sesuai.
Tempatnya usahakan di luar, kalo bisa dibawah pohon. Tujuanya supaya tetap merasa di alam.

5. Adaptasi tokek dari ditangkap dan masuk kandang.
Biasanya tokek tidak mau makan selama 2 minggu ato bahkan lebih. Tapi jika kandang dibuat dari kayu, adaptasi akan menjadi lebih cepat. Jadi saya sarankan buat kandang dari kayu.

6. Tujuan memisahkan per kandang.
Yaitu supaya tokek tidak bertelur ato berkembang biak.

7. Untuk ukuran kandang bebas.
Syaratnya harus dari kayu, dan agak gelap. Maksudnya gelap semua tertutup kecuali pintu mengunakan kawat streamin. Dan usahakan maximal 2 ekor tokek dalam 1 kandang. Kalo ditempat saya menggunakan bekas lemari baju dari kayu, saya modifikasi dengan pintu menggunakan kawat streamin.

8. Untuk makanan.
Serangga adalah makanan tokek. Ini akan merangsang tokek menjadi lebih besar. Dalam hal ini bisa menggunakan jangkrik/Kroto sebagai makanan tokek.Untuk peningkatan beberapa ons itu tergantung banyak faktor, usahakan jangan sampai tokek merasa stress itu aja. buat kandang senyaman mungkin.

9. Cara memegang.
Tokek memang agak menakutkan. biasanya memegang posisi dari belakang, dan sasaran kepalanya, jangan ekornya, karena dia akan melepaskan ekornya kalo dipegang, kayak cicak.
caranya kalo kegigit, siram mulutnya dengan air hangat ato, alihkan gigitanya dengan benda agak lunak misal kain.

Sumber: http://suryahawk.blogspot.com/2009/02/berternak-tokek.html



Seluk Beluk Tokek Rumah


Tokek rumah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Reptilia

Ordo: Squamata

Upaordo: Sauria

Famili: Gekkonidae

Genus: Gekko
Spesies: G. gecko

Nama binomial Gekko gecko (Linnaeus, 1758)

Sumber : http : //id.wikipedia.org/wiki/Animal


Tokek adalah nama umum untuk menyebut cecak besar. Ada beberapa jenis tokek, namun istilah tokek biasanya merujuk kepada jenis tokek rumah berikut.
Tokek rumah adalah sejenis reptil yang masuk ke dalam golongan cecak besar, suku Gekkonidae. Tokek rumah memiliki nama ilmiah Gekko gecko (Linnaeus, 1758). Dalam bahasa lain hewan ini disebut sebagai téko atau tekék (bahasa Jawa), tokék (bahasa Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (bahasa Inggris).

Cecak yang berukuran besar, berkepala besar. Panjang total mencapai 340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya.
Dorsal (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Ventral (perut, sisi bawah tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam baris bintil; berbelang-belang.
Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut scansor, yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar.

Ekologi, perilaku dan penyebaran

Tokek yang kerap ditemui di pohon-pohon di pekarangan dan di rumah-rumah, terutama di pedesaan dan tepi hutan. Suara teritorialnya yang keras dan khas, gek-koo.. gek-koo..., menjadi dasar penyebutan namanya dalam berbagai bahasa.
Tokek rumah memangsa aneka serangga, cecak lainnya yang lebih kecil, tikus kecil dan mungkin juga burung kecil. Seperti bangsa cecak lainnya, tokek aktif berburu terutama di malam hari. Terkadang tokek turun pula ke tanah untuk mengejar mangsanya. Di siang hari, tokek bersembunyi di lubang-lubang kayu, lubang batu atau di sela atap rumah.
Tokek melekatkan telurnya, yang biasanya berjumlah sepasang dan saling berlekatan, di celah-celah lubang pohon; retakan batu; atau jika di rumah, di belakang almari atau di bawah atap. Tempat bertelur ini kerap pula digunakan oleh beberapa tokek secara bersama-sama. Telur menetas setelah dua bulan lebih.

Hewan ini tersebar luas mulai dari India timur, Nepal, Bangladesh, lewat Myanmar, Tiongkok selatan dan timur, Thailand, Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di sekitarnya, Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, Lombok, Flores, Timor, Aru dan Kepulauan Filipina (Manthey & Grossmann, 1997: 232).

Peringatan !!!

Hati-hati, tokek rumah kerap menggigit jika ditangkap. Bila dipegang, tokek otomatis akan mengangakan mulutnya; siap untuk menggigit penangkapnya. Gigitannya sangat kuat, otot-otot rahangnya seakan mengunci; sehingga muncul pemeo bahwa gigitan tokek tak akan dapat lepas kecuali jika ada petir menyambar. Anggapan yang tidak ada kebenarannya, kecuali bahwa memang betul gigitannya sukar dilepaskan.

Ada cara yang mudah untuk menipu tokek agar tak tergigit ketika memegangnya. Letakkan sesuatu yang agak lunak tetapi liat di mulutnya yang menganga, seperti sepotong ranting atau perca kain yang dilipat-lipat, yang tidak mudah putus. Tokek akan menggigitnya dengan sekuat tenaga, sehingga si penangkap aman untuk mengamati, memeriksa dan mengukur hewan itu. Tokek tak akan melepaskan barang itu selama ia masih dipegang orang; namun manakala tokek dibebaskan, ia akan segera melepaskan barang yang digigitnya dan berlari meninggalkannya.


Beberapa Jenis Tokek - Species of Gecko


Sebutan : TOKEK RUMAH

Nama Ilmiah : GEKKO gekko
Ukuran : +- 28 cm
Penyebaran : Benua Asia , Indonesia
Habitat : Di dalam atau di luar bangunan
Jenis ini kadang dianggap membawa keberuntungan di tempat yang dikunjungi . Jenis ini memakan serangga, tikus dan burung kecil. Tokek betina bertelur 2
butir. Telur-telurnya yang lengket akan dilekatkan pada permukaan dinding yang tegak.
Tokek jantan berbunyi ”tokek” untuk memancing betinanya.


Sebutan : TOKEK BERTOTOL

Nama Ilmiah : Eublepharius macularius
Ukuran : +- 30 cm
Penyebaran : Asia tengah bagian barat daya

Habitat : Daerah kering batu-batuan
Sering berburu di malam hari. Pemburu malam ini makan belalang, kalajengking, kumbang dan laba-laba. Tokek bertotol mempunyai kelopak mata yang bisa bergerak. Hal ini sangat unik dan luar biasa karena kebanyakan kelopak mata tokek menyatu dengan matanya, sehingga tidak mungkin untuk digerakkan. Tokek ini memiliki ekor yang tebal. Kaki-kaki yang panjang menyangga tokek ini di atas tanah ketika sedang berlari.

Sebutan : TOKEK KUHLI


Nama Ilmiah : Ptycozoon kuhli
Ukuran : +-15 cm
Penyebaran : Asia tenggara
Habitat : Hutan

Tokek kuhli mempunyai kaki yang berselaput dan lipatan kulit disepanjang sisi-sisi tubuhnya. Tokek tersebut dapat meluncur diantara pepohonan dengan menggunakan lipatan kulit di tubuhnya dan selaput di kakinya., layaknya parasut kecil.

Sebutan : TOKEK BERKAKI SELAPUT

Nama Ilmiah : Palmatogecko rangei
Ukuran : +- 12 cm
Penyebaran : Benua Afrika
Habitat : Gurun Pasir dan Bebatuan
Tubuh Tokek ini dapat menyerap air dari kabut dan angin yang berhembus.